Ahli kesehatan berpikir bila gula yaitu bahan makanan sebagai sumber daya paling utama dari sel tumor otak sepanjang berpuluh-puluh th..
Tetapi, satu riset paling baru malah tunjukkan satu kenyataan yag tidak sama di mana sel kanker nyatanya memerlukan lemak agar bisa berkembang serta hidup. Adanya penemuan ini diinginkan dapat memicu adanya pergantian dalam perlakuan sel kanker di mana kita mungkin saja dapat memperoleh obat atau langkah paling baru dalam mencegah makin parahnya penyakit kanker.
Ahli kesehatan yang lakukan satu riset yang launching oleh jurnal Neuro-Oncology, dr. Elizabeth Stoll, mengatakan bila sesungguhnya ahli kesehatan tahu bila sel kanker otak memerlukan lemak sebagai bahan bakar intinya.
Tetapi, umumnya pakar berpikir bila masalah kanker otak ini tidak sama dari type kanker yang lain, walau sebenarnya, dalam kenyataannya kanker ini sama juga dalam menggunakan lemak sebagai sumber daya intinya. Riset paling baru mengenai kanker serta lemak dilakukan pada otak tikus percobaan di mana tikus di beri sejenis obat yang dapat mencegah sel mengkonsomsi lemak yang dimaksud dengan etomoxir.
Yang menarik yaitu, pada badan tikus condong alami perlambatan perkembangan kanker. Lantaran argumen berikut, dr. Stoll memikirkan bila mengkonsumsi etomoxir mungkin saja dapat menghalangi perkembangan kanker sampai 17 %.
Dr. Stoll yang datang dari Newcastle University Institute of Neuroscience lalu berkata bila nyaris sepanjang 60 th. dunia kesehatan sudah salah paham dalam memahami gula sebagai sumber daya dari tumor.
Walau sebenarnya, kankerlah yang semestinya jadi perhatian paling utama bila kita menginginkan menghalangi perkembangan sel kanker yang dapat jadi makin mematikan bila dilewatkan ini. Diinginkan, hasil riset ini dapat buka wawasan banyak ahli kesehatan untuk dapat memperoleh perkembangan dalam penyembuhan penyakit membahayakan ini.
Tetapi, satu riset paling baru malah tunjukkan satu kenyataan yag tidak sama di mana sel kanker nyatanya memerlukan lemak agar bisa berkembang serta hidup. Adanya penemuan ini diinginkan dapat memicu adanya pergantian dalam perlakuan sel kanker di mana kita mungkin saja dapat memperoleh obat atau langkah paling baru dalam mencegah makin parahnya penyakit kanker.
Ahli kesehatan yang lakukan satu riset yang launching oleh jurnal Neuro-Oncology, dr. Elizabeth Stoll, mengatakan bila sesungguhnya ahli kesehatan tahu bila sel kanker otak memerlukan lemak sebagai bahan bakar intinya.
Tetapi, umumnya pakar berpikir bila masalah kanker otak ini tidak sama dari type kanker yang lain, walau sebenarnya, dalam kenyataannya kanker ini sama juga dalam menggunakan lemak sebagai sumber daya intinya. Riset paling baru mengenai kanker serta lemak dilakukan pada otak tikus percobaan di mana tikus di beri sejenis obat yang dapat mencegah sel mengkonsomsi lemak yang dimaksud dengan etomoxir.
Yang menarik yaitu, pada badan tikus condong alami perlambatan perkembangan kanker. Lantaran argumen berikut, dr. Stoll memikirkan bila mengkonsumsi etomoxir mungkin saja dapat menghalangi perkembangan kanker sampai 17 %.
Dr. Stoll yang datang dari Newcastle University Institute of Neuroscience lalu berkata bila nyaris sepanjang 60 th. dunia kesehatan sudah salah paham dalam memahami gula sebagai sumber daya dari tumor.
Walau sebenarnya, kankerlah yang semestinya jadi perhatian paling utama bila kita menginginkan menghalangi perkembangan sel kanker yang dapat jadi makin mematikan bila dilewatkan ini. Diinginkan, hasil riset ini dapat buka wawasan banyak ahli kesehatan untuk dapat memperoleh perkembangan dalam penyembuhan penyakit membahayakan ini.
